Malam ini Hari Sabtu Tanggal 4 Oktober 2014 pukul 19 WIB Umat Lingkungan St Yasinta Jatijajar melaksanakan pembukaan Bulan Maria dengan doa rosario di Rumah Keluarga Ibu Elisabeth di Kompleks Ganden Residen Blok A No 35.
Kompleks ini bertetangga dengan sebuah mesjid, sehingga ketika melakukan doa rosario, suara takbir juga berkumandang, ditambah dengan anak-anak yang melakukan takbir keliling dengan mendorong drum gerobak, dan menyerukan suara takbir, yang cukup membuat suasana riuh gemuruh.
Suasana ini mengingatkan saya dengan sebuah video yang beredar beberapa waktu lalu ketika kasus Jalur Gaza menjadi sorotan perhatian dunia, dimana azan dan lantunan lagu Ave Maria dikumandangkan dalam satu event bersama. Berikut video you tubenya untuk mengingatkan suasana tersebut :
Kompleks ini bertetangga dengan sebuah mesjid, sehingga ketika melakukan doa rosario, suara takbir juga berkumandang, ditambah dengan anak-anak yang melakukan takbir keliling dengan mendorong drum gerobak, dan menyerukan suara takbir, yang cukup membuat suasana riuh gemuruh.
Suasana ini mengingatkan saya dengan sebuah video yang beredar beberapa waktu lalu ketika kasus Jalur Gaza menjadi sorotan perhatian dunia, dimana azan dan lantunan lagu Ave Maria dikumandangkan dalam satu event bersama. Berikut video you tubenya untuk mengingatkan suasana tersebut :
Jika dalam video di atas suara azan dan lagu Ave Maria dikumandangkan dalam acara bersama dalam satu ruangan tertutup, maka doa rosario malam ini dan suara takbir juga dilaksanakan masing-masing tanpa saling koordinasi, dan berjalan sesuai jadwal dan kegiatan masing-masing, hanya saja secara kebetulan waktunya bersamaan, dan lokasinya berdekatan, sehingga suara itu menyatu dalam riuhnya suara pujian terhadap Tuhan, dan luapan suara kegembiraan anak-anak yang menabuh drum sambil menyerukan takbir dengan berkeliling dan lewat sebanyak dua kali di depan rumah tempat kita melaksanakan doa rosario.
Dalam doa rosario malam ini, cukup banyak umat yang hadir, ada sekitar 50 orang lebih, sehingga sebagian umat harus berdiri di luar teras rumah, disamping sejumlah umat ada yang terlambat, mungkin masih mengingat kebiasaan lama masuk pukul 19.30 WIB, mungkin mereka tidak membaca lebih detail isi undangan kegiatan doa rosario.
Bagi Keluarga Ibu Elisabeth yang baru bergabung dan ketempatan doa rosario, hal ini menimbulkan rasa kaget, haru, dan mungkin tidak menyangka bahwa akan hadir umat sebanyak itu, mengingat pengalaman mereka di tempat sebelumnya, untuk mengumpulkan 20 orang saja katanya sudah kesulitan.
Di akhir acara Bapak Benny selaku ketua lingkungan mengingatkan kembali sejumlah aturan gereja yang baru diterima dalam pembekalan pengurus lingkungan Tanggal 28 September 2014 lalu di Gereja Paroki Keluarga Kudus Cibinong. Selain itu Bapak Bambang Palgunadi juga membagikan buku pedoman lingkungan yang dibagikan Paroki saat pembekalan Pengurus Lingkungan. Isi dari buku Pedoman lingkungan ini adalah materi pembekalan pengurus lingkungan yang disampaikan oleh Romo Harsono Tanggal 28 September 2014 yang lalu. Dan inti pesan dari Pak Benny Hanggu juga mengingatkan pesan romo tersebut.
Agar Bapak Ibu bisa mengetahui secara persis isi buku dan pesan penbekalan pengurus Lingkungan tersebut, maka berikut ini saya lampirkan video rekamannya full tanpa dipotong.
Silahkan Bapak/Ibu menonton dengan baik-baik, agar pesan yang disampaikan oleh Romo Harsono dan Romo Suyatno dalam rekaman video di atas, bisa ditangkap dengan baik, dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga kegiatan doa rosario ini menjadi awal yang baik buat kita, sehingga dalam kegiatan doa rosario selanjutnya, semakin banyak umat yang berperan aktif dan mau hadir berkumpul dan berdoa bersama.
Dalam renungannya Bapak Suripto yang memimpin ibadat menjelaskan asal muasal dimulainya doa rosario, yakni kisah tentang penampakan Bunda Maria di Lourdes.
Sampai bertemu dalam kegiatan doa rosario minggu selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.