Jumat, 30 Mei 2014

Besuk Bapak Ignatius Sumarno di RS Centra Medika

Diposting oleh Unknown


Bapak Sumarno dirawat di RS Sentra Medika
Bapak Sumarno dirawat
di RS Sentra Medika
Hari ini Jumat Tanggal 30 Mei 2014 sekiar pukul 18.30 WIB perwakilan umat Lingkungan Santa Yasinta Jatijajar mengunjungi RS Centra Medika Cisalak dalam rangka membesuk Bapak Ignatius Sumarno (prodiakon) yang sedang dirawat di Lantai 4 Ruang Morinda Kamar No 430


Ada juga umat Lingkungan Santa Maria yang ikut membesuk

Semoga dengan kunjungan umat membawa kebahagian kepada Bapak Sumarno, sehingga lekas sembuh, pulih kembali, dan bisa beraktivitas dalam kegiatan harian, kegiatan lingkungan,  dan pelayanan umat di Paroki Keluarga Kudus Cibinong.

Mari kita doakan bersama demi kesembuhan beliau.

Satu catatan yang pantas saya jadikan pelajaran di sela-sela obrolan singkat selama besuk. Dalam keadaan sakit dan dirawat di rumah sakit, Bapak Sumarno masih memikirkan dan menyampaikan pertama sekali, bahwa beliau merasa tidak bisa melakukan tugasnya, melayani umat Santa Maria yang meninggal karena dia sedang dirawat di rumah sakit.

Satu catatan berharga buat saya, sikap totalitas dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang diamanahkan kepada kita, mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.


Salam Damai

Note: 

  • Photo Dokumentasi Bapak Bambang Palgunadi 
  • Supplement yang layak dipertimbangkan untuk menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga yakni Reserve, baca manfaatnya di 12 Manfaat Reserve


2 komentar:

  1. Dalam kunjungan sore ini ke rumah Bapak Sumarno, saya melihat bahwa Prodiakon kita ini masih berbaring di kamar tidurnya, dan saya melihat lutut sebelah kanannya dilabeli dengan plester koyok, setelah saya dekati ternyata lututnya bengkak, artinya tidak bisa berjalan, dan harus istirahat total di tempat tidur.


    Dalam keadaan seperti ini biasanya orang akan cenderung lebih sakit lagi, karena menahan rasa haus, mereka takut akan terlalu sering buang air, terbayang akan sulit melakukannya di pispot.

    Saya keluar kamar sebentar, membuka dan memeriksa file di external hard disk HP saya, dan file yang kucari ketemu.

    Setelah masuk kembali ke kamar dan duduk di dekat Pak Sumarno, saya meminta beliau untuk mendengarkan audio yang saya putarkan di HP saya.

    Beliau mencoba duduk dengan kaki selonjor. Ini terapi diri sendiri sahutku, jika kita percaya bahwa Tuhan menciptakan tubuh kita dalam keadaan sempurna, artinya, tubuh kita punya kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri. Hilangkan semua logika, dan pasrahkan semua kepada Tuhan, coba rasakan bahwa kita memiliki tubuh yang hidup, dan biarkan tubuh kita bekerja untuk memperbaiki dirinya sendiri, coba ikuti instruksi audio berikut sahutku.

    Dalam beberapa menit berjalan, seluruh tubuh Pak Sumarno saya perhatikan mulai berkeringat, dahi, lengan dan kaki penuh keringat, dan hampir mengalir di paha kanannya dekat lututnya yang sakit.

    Setelah selesai terapi sekitar 20 menit, Pak Sumarno melap keringatnya dan mengganti kaosnya, kemudian bergumam, kok bisa berkeringat seperti ini ? Padahal seharian saya sulit berkeringat katanya.

    Itulah tubuh kita sahutku, dalam keadaan hening, diam, malah dia mampu mengeluarkan energi yang mengakibatkan rasa hangat, dan memicu keringat, itu artinya tubuh kita bisa bekerja untuk melakukan yang terbaik buat dia sendiri. Untuk itu kita hanya perlu memberi ruang dan waktu bagi tubuh kita untuk melakukannya.

    Ingat selama kita tidur, biasanya sekitar pukul 23 tubuh kita akan melakukan reproduksi dan perbaikan sel yang rusak. Maka saat tidur yang terbaik adalah sebelum pukul 23.

    Untuk itulah kita diminta istirahat total di rumah sakit dan diberi obat penghilang rasa sakit, maksudnya adalah, agar kita bisa tidur dengan tenang, sehingga memberikan ruang dan waktu buat tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri.


    Sadarilah, bahwa lewat keringat banyak racun dalam tubuh yang bisa dikeluarkan, maka sebelum melakukan terapi hening, sebaiknya minum air putih terlebih dahulu, agar metabolisma tubuh berjalan normal selama proses terapi.

    Selama proses pengobatan di rumah sakit atau di rumah, sebaiknya perbanyak minum air putih, agar sisa zat kimia dari obat yang kita minum terbuang lewat keringat dan air kencing. Semakin banyak minum air putih semakin baik.

    Kapan sebaiknya melakukan terapi hening ? Bisa Anda lakukan kapan saja Anda mau, dan sebaiknya lakukan sebelum tidur dan sesaat setelah bangun pagi.
    Berapa lama melakukan terapi hening ? Semakin lama semakin baik, sampai tubuh kita bereaksi dan bergerak sendiri, ikuti saja gerakannya, jangan dilawan.

    Maka ketika kita melakukan terapi sebelum tidur, tidak masalah kalau kita ketiduran sampai pagi, dalam proses tidur tubuh kita akan bereaksi sendiri, kita merasakannya seperti mimpi. Namun yakinlah tubuh kita akan terasa lebih segar ketika bangun pagi.

    Oke, semoga info ini bermanfaat, dan dengarkan atau tonton video berikut yang saya perdengarkan tadi sore saat terapi hening di Kamar Pak Sumarno:

    http://1drv.ms/1ndUYv3

    BalasHapus
  2. Dalam kunjungan saya pagi ini ke rumah Bapak Sumarno
    kakinya masih belum kuat untuk berjalan, sehingga periksa ke dokter dijadwal ulang menjadi Hari Sabtu Tanggal 7 Juni 2014

    Terapy Hening saya coba praktekkan kembali
    Sambil memperdengarkan audio :

    http://1drv.ms/1ndUYv3

    (Silahkan blok dan klik kanan, pilih go to http://1drv.ms/1ndUYv3 untuk mendengarkan audio atau menontonnya)

    di tengah terapy, saya perhatikan Pak Sumarno mencoba menahan isak tangisnya, keringat di dahinya mulai keluar selama proses hening.

    Setelah selesai latihan terapy hening, saya bertanya ke Pak Sumarno,
    mengapa menangis pada saat hening ? Terharu, mengapa bisa merasakan hening begini, jawab beliau.

    Selanjutnya, saya ajak kembali untuk hening dan tanpa bantuan audio,
    setelah hening beberapa saat, saya coba terapy dengan sentuhan jari tangan saya di kedua lengannya. Sentuhan pertama direspon dengan gerakan kepala tegak, seperti ingin menahan suatu keingin tubuh untuk rebahan.

    Selang beberapa waktu kemudian saya coba ulangi lagi menyentuh kedua lengannya dengan jari tangan saya, sentuhan ini direnspon dengan keinginan rebahan, saya bantu beliau merebahkan tubuhnya di tempat tidurnya. Saya tunggu beberapa menit kemudian sampai beliau bangun sendiri, saya coba membantunya untuk duduk kembali di sisi tempat tidurnya.

    Setelah duduk saya bertanya, tadi kenapa jadi rebahan ? Saya tidak tahu, tiba-tiba jadi pingin rebahan saja, sahut beliau.

    Apakah merasakan sentuhan tangan saya ? tanyaku melanjutkan,... tidak jawab beliau.

    Nah inilah sebenarnya terapy sesungguhnya, di awal tadi dengan mendengarkan audio, itu adalah latihan hening. Nah setelah Bapak rebahan karena keinginan tubuh sendiri, silahkan nikmati dan pertahankan rasa hening demikian selama yang diinginkan, sampai tubuh Bapak bergerak sendiri merespon keheningan yang Ada, disanalah proses penyembuhan terjadi oleh tubuh kita sendiri.

    Jadi Bapak dan Ibu bisa berlatih berdua, bergantian saling menerapy, sebelum terapy, usahakan posisi tubuh berada di tempat yang bisa aman rebahan, shingga ketika tubuh hendak rebahan ketika disentuh dengan terapy sentuhan jari tangan, tubuh akan aman untuk rebahan.

    Dalam bincang selanjutnya Pak Sumarno menceritakan bahwa dia pernah baca buku yang bisa membantu dia untuk memerintahkan bagian tubuhnya untuk rileks dan nyaman.

    Saya paham akan maksudnya, proses terapy dengan induksi, kemudian saya coba transfer sebuah file audio ke HP Samsung Paul anaknya Pak Sumarno kemudian memperdengarkannyan untuk diikuti :

    http://1drv.ms/1nhZVmu

    (Silahkan blok dan klik kanan URL di atas, lalu pilih go to http://1drv.ms/1nhZVmu untuk mendengarkan audionya di halaman yang baru)

    Audio ini adalah dari bapak Yan Nurindra Bapak Hypnoterapy Indonesia.

    Setelah play di HPnya Paul, Pak Sumarno langsung hening untuk mengikuti instruksi Hypnoterapi tersebut.

    Saya pamit pulang ke Paul dan Bu De, titip salam buat Bapak ya sahutku, beliau sedang ikuti hypnotrapi sendiri.

    Saya pulang tepat pukul 9 WIB

    Semoga Pak Sumarno cepat pulih dengan bantuan dokter dan terapy diri sendiri.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.